Jumat, 17 Oktober 2008

Imunisasi

Imunisasi BCG

Kepanjangan BCG apa hayo? Mungkin karena susah mengucapkannya makanya jarang yang hafal kepanjangannya. Bacillus Calmette-Guerin. BCG adalah vaksin untuk mencegah penyakit TBC, orang bilang flek paru. Meskipun BCG merupakan vaksin yang paling banyak di gunakan di dunia (85% bayi menerima 1 dosis BCG pada tahun 1993), tetapi perkiraan derajat proteksinya sangat bervariasi dan belum ada penanda imunologis terhadap tuberculosis yang dapat dipercaya.

Royan said : maksudnya, kekebalan yang dihasilkan dari imunisasi BCG ini bervariasi. Dan tidak ada pemerikasaan laboratorium yang bisa menilai kekebalan seseorang pada penyakit TBC setelah diimunisasi. Berbeda dengan imunisasi hepatitis B, kita bisa memeriksa titer anti-HBsAg pada laboratotrium, bila hasilnya > 10 μg dianggap memiliki kekebalan yang cukup terhadap hepatitis B.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemampuan proteksi BCG berkurang jika telah ada sensitisasi dengan mikobakteria lingkungan sebelumnya, tetapi data ini tidak konsisten.

Royan said : maksudnya, kalau sih anak sudah kemasukkan kuman TBC sebelum diimunisasi, proses pembentukan antibbodi setelah diimunisasi kurang memuaskan.

Karena itu, BCG dianjurkan diberikan umur 2-3 bulan) atau dilakukan uji tuberkulin dulu (bila usia anak lebih dari 3 bulan.IDAI) untuk mengetahui apakah anak telah terinfeksi TBC atau belum (lihat jadwal imunisasi) Dan lagi, kekebalan untuk penyakit TBC tidak diturunkan dari ibu ke anak (imunitas seluler), karena itu anak baru lahir tidak punya kekebalan terhadap TBC. Makanya ibu-ibu harus segera memberikan imunisasi BCG buat anaknya.

Perlu diketahui juga, derajat proteksi imunisasi BCG tidak ada hubungannya dengan hasil tes tuberkulin sesudah imunisasi dan ukuran parut (bekas luka suntikan) dilengan. Jadi tidak benar kalau parutnya kecil atau tidak tampak maka imunisasinya dianggap gagal.

Imunsasi BCG diberikan dengan dosis 0,05 ml pada bayi kurang dari 1 tahun, dan 0,1 ml pada anak. Disuntikkan secara intrakutan.


Royan said : maksudnya disuntikkan ke dalam lapisan kulit (bukan di otot). Bila penyuntikan benar, akan ditandai kulit yang menggelembung.

BCG ulang tidak dianjurkan karena manfaatnya diragukan. BCG tidak dapat diberikan pada penderita dengan gangguan kekebalan seperti pada penderita lekemia (kanker darah), anak dengan pengobatan obat steroid jangka panjang dan penderita infeksi HIV.

Imunisasi Campak

Vaksin campak berasal dari virus hidup yang dilemahkan. Harus disimpan pada suhu 2-8۫ C karena sinar matahari atau panas dapat membunuh virus vaksin campak. Bila virus vaksin mati sebelum sebelum disuntikkan, vaksin tersebut tidak akan mampu merangsang pembentukan antibody dengan kata lain imunisasi tersebut gagal.

Pada saat bayi dalam kandungan, antibody ibu khusus campak disalurkan ke bayi melalui plasenta atau ari-ari dan akan menetap sampai bayi dilahirkan. Pada umur 9 bulan hanya sekitar 10% bayi yang masih mempunyai antibody dari ibu.

Bila imunisasi diberikan pada bayi yang masih mempunyai antibody dari ibu, pembentukan antibody spesifik campak sebagai tujuan dari imunisasi itu sendiri dapat terganggu. Bahasa kerennya, menunda imunisasi dapat meningkatkan angka serokonversi.

Royan said : maksudnya, kalau imunisasi campak itu ditunda, ternyata pembentukkan antibodinya lebih baik.

Namun perlu diperhatikan, penundaan imunisasi dapat mengakibatkan peningkatan angka kesakitan dan kematian akibat campak. WHO merekomendasikan pemberian imunisasi campak pada umur 9 bulan pada negara berkembang.

Imunisasi campak diberikan dengan suntikan pada otot paha atau lengan atas. Efek samping campak diantaranya adalah demam tinggi, yang terjadi setelah 8-10 hari setelah vaksinasi dan berlangsung 24-48 jam (insidens sekitar 2%), ruam atau bercak-bercak merah selama sekitar 1-2 hari (insidens 2%). Efek samping ynag lebih berat, seperti ensefalitis (radang otak), sangat jarang terjadi, kurang dari 1 setiap 1-3 juta dosis yang diberikan.

Imunisasi Hepatitis B

Imunisasi hepatitis B diberikan sedini mungkin setelah lahir, mengingat sekitar 33% ibu melahirkan di Negara berkembang adalah pengidap HBsAg positif dengan perkiraan transmisi maternal 40% ( IDAI,1999)


Royan said : HBsAg adalah antigen pada virus hepatitis B yang dapat tedeteksi melalui pemeriksaan darah di laboratorium. Jadi bila darah seseorang diperiksa ada HBsAg nya atau hasilnya positif, itu menunjukkan orang itu menderita hepatitis B dan dapat menularkan ke orang lain.


Berikut ini jadwal pemberian imunisasi hepatitis B berdasarkan status HBsAg ibu pada saat melahirkan :

1. Bayi yang lahir dari ibu yang TIDAK DIKETAHUI STATUS HBsAg nya. Langsung diberikan imunisasi dalam waktu 12 jam setelah lahir. Dosis kedua diberikan pada umur 1-2 bulan dan dosis ketiga pada umur 6 bulan. Kalau kemudian diketahui ibu mengidap HBsAg positif maka segera diberikan 0,5 ml HBIG ( sebelum anak berusia 1 minggu ).


Royan said : HBIG kepanjangan Hepatitis B Imunoglobulin , artinya zat kekebalan/antibodi dalam tubuh yang spesifik buat hepatitis B. Zat inilah yang diharapkan dapat membunuh virus hepatitis B dalam tubuh.

2. Bayi yang lahir dari ibu HBsAg POSITIF, langsung diberikan 0,5 ml HBIG dalam waktu 12 jam setelah lahir dan imunisasi hepatitis B dosis pertama. Dosis kedua diberikan pada umur 1-2 bulan dan dosis ketiga pada umur 6 bulan.

3. Bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg NEGATIF diberi imunisasi hepatits B dosis minimal 0,25 ml vaksin rekombinan. Dosis kedua diberikan pada umur 1-4 bulan. Dosis ketiga pada umur 6-18 bulan.

4. Ulangan imunisasi hepatitis B diberikan pada umur 10-12 tahun. (IDAI,1999)


Titer antibodi hepatitis B dikatakan protektif bila titer antibodi anti-HBsAg > 10 μg (mcg/mL). Bila titer berada di bawah ambang pencegahan atau negative maka diperlukan imunsasi ulangan.


Royan said : indikator bahwa seseorang mempunyai kekebalan terhadap hepatitis B adalah anti-HBsAg yang dapat diperiksa di laboratorium melalui pemeriksaan darah. Bila hasil pemeriksaaab anti-HBsAg nya menunjukkan > 10 μg berarti orang tersebut sudah memiliki kekebalan terhadap hepatitis B dan tidak perlu diberikan , begitu juga sebaliknya.

Tata Laksana Inisiasi Menyusui Dini

Inisiasi Menyusui Dini


  1. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan.
  2. Seluruh badan dan kepala bayi dikeringkan secepatnya kecuali kedua tangannya. Lemak putih yang menyamankan kulit bayi sebaiknya dibiarkan saja.
  3. Bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu. Biarkan kulit bayi melekat dengan kulit ibu. Posisi kontak kulit dengan kulit ini dipertahankan minimum satu jam atau setelah menyusu awal selesai. Keduanya diselimuti. Jika perlu, gunakan topi bayi.
  4. Bayi dibiarkan mencari putting susu ibu. Ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke putting susu.
  5. Ayah didukung agar membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum menyusu. Hal ini dapat berlangsung beberapa menit atau satu jam, bahkan lebih. Dukungan ayah akan meningkatkan rasa percaya diri ibu. Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentuhan dengan kulit ibunya setidaknya selama satu jam, walaupun ia telah berhasil menyusu pertama sebelum satu jam. Jika belum menemukan putting payudara ibunya dalam waktu satu jam, biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibunya sampai berhasil menyusu pertama.
  6. Dianjurkan untuk memberikan kesempatan kontak kulit dengan kulit pada ibu yang melahirkan dengan tindakan,misalnya operasi Caesar.
  7. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur dan dicap setelah satu jam atau menyusu pertama selesai. Prosedur yang invasive, misalnya suntikan vitamin K dan tetesan mata bayi dapat ditunda.
  8. Rawat gabung. Ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar. Selama 24 jam ibu bayi tetap tidak dipisahkan dan bayi selalu dalam jangkauan ibu. Pemberian minuman selain ASI dihindari walaupun ASI belum keluar.

Senin, 22 September 2008